Pages

Saturday, June 11, 2016

Karantina LLK BS

Setelah di judul yang lain aku menceritakan apa itu LLK BS kali ini aku akan menulis masa karantina ku di  LLK BS. Dimulai dari masa pra Ospek. Khusus untuk angkatan kami sebelum ospek ada yang namanya pra ospek, yaaa karena waktu itu kami masuk pada awal bulan puasa dan tidak mungkin dilakukan ospek saat menjalankan puasa. Diawali dengan acara penyerahan siswa dari orang tua ke instruktur LLK BS, karena selama 2 tahun kami akan tinggal di asrama dan pastinya akan jarang bertemu dengan orang tua. Acara begitu resmi dan didatangi oleh pihak managemen dan para petinggi bridgestone. Kebetulan saat itu hanya orang tuaku saja yang tidak hadir. Tapi tak apa karena aku sudah satu tahun merantau, jadi sudah biasa tanpa harus dihadiri orang tua. Dalam acara penyerahan, kami masi bisa tertawa dan belum ada tanda-tanda adanya tekanan dari kakak tingkat. Setelah orang tua siswa pulang barulah perjuangan yang sebenarnya dimulai.. hehehe..  yaaa.... biasa kakak tingkat pasang muka serem, teriak-teriak, ya begitulah.. keadaan mulai tegang.. masa pra ospek dilakukan selama empat hari yang isinya mendengarkan materi yang disampaikan bapak-bapak dari bridgestone, ada materi safety, strukture engineering, cara buat ban, dan LLK BS itu sendiri. Materi disampaikan dari jam 8.00 sampai jam 16.00 dengan posisi duduk yang tegap anteng tidak banyak gerak pokoknya, waktu itu punggungnya pegel banget. Setelah itu kita latihan taiso (senam) yang dilakukan di halaman LLK-BS sampai jam setengah enam. Tanpa mandi kami langsung menuju masjid untuk persiapan buka bersama.  Sholat isya taraweh dan tadarus quran merupakan rangkaian acara yang wajib kita jalani. Jam 10 malem kami baru bisa “nglempengke boyok” alias tidur, tapi tidak sedikit dari kami dapat sangsi dari kaka tingkat dan harus tidur lebih larut. Jam 3.00  terdengar suara bel Teeeett tet tet tet tet tet teeeeeeeettt menandakan kami harus makan saur bersama-sama di ruang tamu asrama. Waktu makan dibatasi dan makan yang disediakan harus habis tanpa sisa. Adzan subuh sudah berkumandang waktunya kita sholat di masjid dan dilanjut piket harian dari menyapu halaman, menyapu dan mengepel semua ruangan, membuang sampah dan menyeleber selokan. Semua jadwal sudah dibagi sedemikian rupa sehingga semua bisa dapat bagian piket.  Kondisi kami sangat tertekan sekali. 
Setelah masa pra ospek kita lewati ku kira tekanan dari kaka tingkat sudah selesai daaaaaan ternyata tidak.. yang membedakan hanyalah jam 08.00 sampai jam 16,45 kami tidak mendengarkan materi pra ospek tapi kami belajar dengan instruktur. Setelah itu latihan senam, buka bersama, tadarus, tidur, saur, piket dan kadang kadang ada evaluasi dari kaka tingkat. Isinya yaaaa mencari kesalahan kami dan pemberian sangsi. Puasa tahun itu puasa paling berat bagiku. Aktifitas tidak ada henti-hentinya dan penuh tekanan. badanku yang kurus pun makin habis.. hihi.. namun semua itu terlupakan saat libur lebaran tiba dan akupun pulang ke jogja dengan kondisi kepala plontos,, hihi..


saat kembali ke bekasi nanti kami harus membawa foto bersama 4 cewek. dan foto yang aku kumpulin adalah foto di atas... hehe.. 

kita skip cerita lebaran

~prememori~

sudah 10 hari menikmati liburan dan mau tak mau harus kembali demi sebuah cita-cita walau perjuangan akan lebih berat. Saatnya aku menjalani the real OSPEK. Kaka tingkat yang diam di bulan puasa kini terlihat galak dan garang, kaka tingkat yang di bulan puasa terlihat garang terlihat lebih garang, semua bagai mengeluarkan taringnya, hahaha..
ospek
Pagi kami dilatih PBB oleh scurity perusahaan sampai jam 11.00. Pada pertengahan latihan biasanya kami diberi minum 1~2 gelas. "kaaaa saya mau mati kaaa" "mas kulo bade pejah" kami harus berteriak sekencang-kencangnya demi segelas air putih. Biasanya ada tambahan 3 gelas buat dibagi ke kami ber 24. Tujuanya biar kami ga egois katanya.. tapi entahlah.. Waktu dhuhur adalah waktu yang aku tunggu dimana aku dapat dengan bebas menenggak air wudhu sepuas mungkin. yaaa memang begitulah kondisinya. Air minum kami dibatasi untuk aktifitas yang memeras keringat. Waktu makan pun hanya 5~10 menit saja. Mending kalo menu kantin ada kuahnya kalo pas ga ada kuahnya, betapa susahnya kami menelan nasi, maka tak jarang aku hanya mengambil nasi 3 sendok saja agar makan bisa habis dan terbebas dari hukuman. Setelah makan kami dikumpulkan di depan asrama sambil mengangkat tangan kami untuk waktu yang lama dan sampai pegel tentunya. setelah itu waktunya ngadem mendengarkan materi. Setiap malam di masa ospek pasti ada evaluasi dan omelan dari kaka tingkat bahkan ada yang main tangan dan kaki. kami tidak bisa berbuat apa-apa. Seakan akan kami selalu salah dan salah. hukuman pun makin  banyak. Biasanya hukumannya berupa piket membersihkan ruangan dalam jangka waktu tertentu atau puss up yang di bayar di kemudian hari. Selama 4 hari kami menjalani masa OSPEK dan tibalah saatnya kami dilantik jadi siswa LLK BS.
Pelantikan Siswa LLK BS
Senang sekali kami bisa melewati masa OSPEK walaupun ada beberapa temen yang pengen pulang karena tidak kuat. Oh iya di awal masuk setelah liburan itu ada 2 temanku yang tidak kembali ke asrama karena mentalnya tidak kuat dan akirnya diganti oleh siswa cadangan.
Masa OSPEK sudah selesai saatnya kami memasuki masa karantina selama 3 bulan. kami tidak boleh memakai alat komunikasi apapun, tidak boleh bicara dengan orang pabrik maupun orang luar, tidak boleh menonton tv, tidak boleh memakai kipas angin, tidak boleh keluar asrama kecuali sholat, makan, olah raga dan piket belanja makanan. Selama tiga bulan itu kami tidak luput dari pengamatan kaka tingkat dan seminggu satu sampai dua kali diadakan evaluasi.
meeting mingguan
Meeting asrama dilakukan setiap hari minggu malam, isinya kalo ga evaluasi yaa dikerjain kaka tingkat. Saat meeting asrama itu kondisi kamar dan lingkungan asrama harus rapih dan bersih. makanya mingu itu bukan hari yang menyenangkan tapi melelahkan dan penuh was-was.
Sabtu kelabu
Sabtu kelabu ini bagiku .... ah entahlah. Kenapa dulu pendidikan di LLK BS bisa seperti ini. Saya kurang setuju dengan kegiatan-kegiatan yang semi militer seperti ini. Jadi sabtu kelabu ini istilah kami saja yang isinya evaluasi juga. Kegiatanya dilaksanakan setelah diklat yaitu jam 12.30. Apa saja yang dilakuin ya kurang lebih seperti gambar di atas. Semua kegiatan meeting asrama, sabtu kelabu, dan bayar puss up tiap habis magrib itu kami jalani selama masa karantina. 
Tasyakuran lulus karantina
Tiga bulan sudah berlalu, saatnya kami mengajukan test kelulusan karantina yang isinya test senam, tes hapalan pasal diklat dan tes pasal asrama. Kami pun dinyatakan lulus  karantina oleh kepala diklat. Saatnya kami mengadakan syukuran kelulusan yaitu dengan acara makan-makan dan potong tumpeng dengan warga asrama. Itulah tadi karantina di LLK BS banyak pesan yang didapat
  1. Harus menekan ego kami yang notabene dari berbagai penjuru jawa bahkan ada dari padang. 
  2. Memupuk jiwa kerjasama dan saling membantu dalam team.
  3. Merasakan bagaimana sikap kami jika kelak kami menjadi bawahan maupun atasan, 
  4. Mental kami tentu lebih kuat, tidak cepat down saat atasan di tempat kerja kami nanti memarahi kami.
  5. Untuk menggapai sesuatu itu perlu perjuangan.
Dan setelah tingkat dua aku tidak setuju dengan semua kegiatan di atas. Dan di situ saya merasa gagal sebagai ketua siswa tidak bisa merubah sistem yang ada. Mayoritas dari kami masih ingin budaya semi miiter itu dilanjut walaupun menurutku ada sedikit niat balas dendam ke adik tingkat oleh temen-temen ku. Akirnya bom waktu itu datang 3 tahun lalu dan mulai kejadian itu kehidupan asrama mulai diperbaiki dan akirnya sekarang tercipta kehidupan yang damai dan nyaman. 


0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

contact

telp : 085714218812 wa : 089623965810