Indonesia merupakan negara agraris yaitu negara yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani yang memiliki sumber daya alam yang beraneka ragam dan memiliki wilayah yang cukup luas. Akan sampai kapan indonesia akan menjadi negara agraris? sedikit pesimis dengan pertanyaan itu, hal ini didasarkan pada realita saat ini. Memang lahan masih terbentang luas walaupun sedikit-demi sedikit digantikan dengan ditanami beton yang entah untuk rumah maupun untuk usaha. Berbicara profesi petani sepertinya tidak ada anak yang lahir di negeriku indonesia ini yang cita-citanya sebagai petani selain dari anaknya sendiri dari sisi orang tua sepertinya tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya hanya menjadi seorang petani. tidak usah jauh-jauh mencari contoh, aku dan orang tuaku tidak pernah punya keinginan agar aku jadi petani. Sepertinya profesi petani menjadi profesi yang ga keren ga bahagia pekerjaan orang miskin .. mmmmm.. begitukah?
Sedikit penasaran ada berapa persen penduduk usia 25~35 tahun di negriku tercinta ini yang di KTP nya berprofesi sebagai petani. Aku yakin tak lebih dari 10%. Lantas bagaimana dengan gelar negara agraris itu 20 tahun kedepan? mmm yayayaya.. semoga yang kuyakini saat ini semua salah, karena jika benar ini sangat mengerikan. Bagaimanapun sektor pertanian merupakan sektor vital di negri ini. Bukannya kita masih makan nasi? bukanya kita masih butuh bawang merah untuk memasak? bukanya masih butuh sayur ? yang ku kawatirkan suatu saat lahan-lahan yang ada disewa oleh pihak asing atau perusahaan dan kita hanya menjadi sapi perah mereka, kenapa aku sampai berpikir seperti itu, karena saat ini saja sudah ada yang seperti itu. Di daerah cangkringan sawah disewa perusahaan dan mempekerjakan warga sekitar dengan menanami cabe, terong, timun dll dengan teknologi yang mumpuni tentunya. Barang yang bagus di expor dan yang tidak masuk klasifikasi di jual di domestik. mengerikan bukannnn... ??
Selanjutnya berapa banyak sarjana pertanian di indonesia yang diwisuda tiap tahun ? Sepertinya tidak kurang dari 500 orang. Namun apakah ilmu yang mereka dapat diaplikasikan untuk memajukan pertanian indonesia? mungkin ada tapi persentasenya sedikit sekali. Aku ada teman dan kuliah di fakultas pertanian UGM sekarang belaiu bekerja di kawasan MM2100 .. loooooh sama juga ni dengan aku jadi buruh pabrik juga.. hadeh.. Padahal mereka sudah belajar ilmu pertanian dan teknologi pendukung lainya. namuuuunn,, entahlah
salah satu wajah pertanian indonesia, semua masih tradisional dan dikerjakan oleh mbah-mbah dan bapak atau ibu-ibu usia 35 tahun keatas.
Saturday, June 18, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment