Ujian Nasional tingkat SMK/SMA sudah selesai. Pikiran mulai tidak tenang, selain menunggu hasil ujian juga memikirkan masa depanku.
Apakah aku hanya akan menjadi pengangguran, menjadi mahasiswa atau menjadi perantauan?
Selang beberapa hari setelah ujian ada salah satu CV jasa service dengan nama Angka Wijaya Sejahtera (AWS). Kata guru jurusan yang empunya AWS adalah alumnus STM Pembangunan Weeeewww... Mulai ada pilihan hidup ni yaitu perantauan. Tanggal wawancarapun sudah ditentukan dan pada hari H aku dan beberapa temanku mengikuti tes wawancara. Tes tidak begitu sulit. La wong cuma ditanya pengen jadi apa sama minta gaji berapa.. hahaha... anak TK juga bisa.. hihihi..
Sambil menunggu pengumuman dan sudah tidak ada pelajaran lagi dan kebetulan budhe baru bangun rumah. Aku bantu tukang alias laden tukang di tempat budhe, lumayan buat nambah uang saku jika diterima jadi perantauan. hehe.. Hidup selama 17 tahun belum pernah pisah lama dengan ortu itu membuatku memutuskan selama bantu di tempat budhe aku tidur di rumah ibu yang tidak terpakai yang jaraknya tidak jauh dari tempat budhe. Saat itu sangat galau, kok belom ada panggilan ya.. hadeh.. Sesekali saya berangkat ke sekolah untuk update informasi. Pada suatu siang HP berbunyi dan tidak salah lagi dari CV Angka Wijaya yang memberitahukan bahwa saya
diterima magang di CV Angka Wijaya Sejatera. Alhamdulillah ... :-)
Tepat 1 juni 6 tahun lalu saya bersama 7 teman yang diterima memulai perjalan baru sebagai seorang perantauan. Saya mau diajak kemana juga ga tau, ngikut sopir travel saja yang penting selamat sampai tujuan ,, hihihi. Ada bocoran dikit sih waktu itu katanya tempatnya di Perumahan Puri Gading Kampung Sawah, Jati Warna, Bekasi. Baru seperempat perjalanan sudah terasa ada firasat buruk nih.. perut mulai mual, aku kan mabukan.. wahahaha... Jurusnya satu, langsung tidur dan saya pun di sepanjang perjalanan hanya tidur, Kurang lebih jam 5 pagi kami sampai di lokasi. Sudah ada karyawan yang menunggu kedatangan kami. Beliau langsung menuntun kami menuju kontrakan, Setelah masuk kontrakan aku langsung berlari ke toilet dan hoooooooeeeeekk... hahaha,, aku muntah.
|
kami saat masih lengkap |
Hari pertama masuk kami hanya diberi pengarahan dan perkenalan dengan karyawan lain. Oh ya kami bertuju tingal di 2 petak kontrakan, Saya sama marwanto dan dita kusuma, sedangakan kontrakan satu lagi diisi oleh rustam NBA, risdi yatno, dartono dan pemi sutanto. Hal yang susah dilupakan adalah ketika kami beli makanan untuk sarapan. Biasanya kami beli di warteg depan gang. Biasanya kami tidak makan di warteg alias dibungkus, Untuk sarapan kami beli 2 bungkus nasi dan sayur tahu 4 biji. naaaah setelah sampai kontrakan kesemuanya dicampur jadi satu dan dimakan bertiga,, hihihhi,, ngirit banget ,, bagaimana tidak, dengan buget 6000 bisa buat makan bertiga, hahahaha. Selama sebulan kami sarapan seperti itu, Ups udah sebulan artinya kita bakal terima gaji pertama. Horeeee.. ngrasaain gajian mboook.. Walau masih magang tapi lumayan lah bisa nabung dikit-dikit. Bersamaan dengan penerimaan gaji, kami bertujuh dikumpulkan di ruang meeting, ada beberapa hal yang disampaikan oleh bos AW. Salah satunya adalah empat dari kami bertuju harus pulang lebih awal (marwanto, dita, rustam dan pemi). Sedih :-( baru bareng-bareng di rantau selama satu bulan harus kehilangan teman. Kontrakan yang semula rame pun kini menjadi sepi karena dua teman yang tersisa orangnya pendiem. Selain kehilangan teman, pada saat itu aku juga harus kehilangan mbah kakung yang dipanggil oleh Allah SWT pada usia 85 tahun. Pada waktu itu aku pengen sekali pulang tetapi bapak ibu menyuruhku tidak pulang karena baru sebulan di bekasi. hik hik hik...
sudah sudah cukup sedihnya hehehe,,
kita lanjut ceritanya, untuk masalah pekerjaan ga usah di ceritain biar gambar berbicara hehe
lihat saja di sini
http://angkawijaya.net/
|
para senior |
|
3S setelah bekerja |
Hari demi hari ku lalui hingga akirnya tiba bulan puasa dan lebaran tentunya. Kami bersama-sama karyawan lainya akirnya pulkam dengan naik bus dari Terminal Pinang Ranti. Semoga ga mabok lagiii.. hihihi.. daaaaaaann sukses sampai di jogja dengan kondisi sehat dan tidak mabok tentunya. Akirnya ketemu bapak e sama simbok e lagi. Rasanya lebaran tahun itu sangat berbeda. Biasanya aku hanya salaman biasa dengan bapak ibu tapi tidak untuk tahun ini. Banyak kata-kata yang keluar dari mulutku ini saat sungkem hingga membuat ibuku menangis. Kebiasaaan itu berlanjut hingga sekarang.
Pada H plus lima ada SMS masuk dari CV Angka Wijaya yang isinya saya diperpanjang magangnya, dan ada satu teman kami yang tidak diperpanjang yaitu risdi yatno. hmmmmm berkurang lagi teman ku diperantauan. .. yasudah jalanin saja. Tak terasa libur lebaran sudah habis dan aku mau tidak mau harus kembai ke bekasi untuk menyelesaikan magangku.
Pada suatu saat saya sempatkan main ke tempat mas wahyu yang tidak lain adalah anak dari bude yang tinggal di daerah harapan jaya bekasi utara. Sampai disana kami ngobrol banyak, salah satunya adalah masalah masa depan. Mas wahyu menawarkan agar aku saat sudah selesai magang nanti untuk ikut seleksi jadi calon siswa LLK BS. Apa itu LLK BS bisa dibaca pada link di bawah
http://dwisiswantoro.blogspot.co.id/2016/05/llk-bs-loka-latihan-keterampilan.html
Untuk masuk ke LLK BS harus mengikuti berbagai tes, Sehingga aku harus menyempatkan belajar setelah pulang kerja.
Pada akir november 2010 jogjakarta bagian utara menerima cobaan. Gunung merapi mulai mengeluarkan material vulkaniknya, hujan abu hampir setiap hari. Puncaknya pada jumat dinihari tanggal 26 November 2010. Semua stasiun TV menyiarkan hirik pikuk warga lereng merapi pada pagi itu. Hati dan pikiran tidak tenang. Jam 10 pagi HP ku berbunyi, ternyata bulek yang tiba-tiba menangis dan aku pun ikut menangis. Karena kami sama-sama menangis perbincangan pun kurang jelas. Aku tidak kuat menahan dan akirnya ijin pada boss untuk pulang menjenguk keadaan keluarga. Dengan diantar rekan kerja aku menuju Stasiun Jatinegara. Kereta Progo yang sudah ditunggu dari siang akirnya jam 10 malem berangkat. Pada saat itu aku turun di Stasiun Wates karena keluarga sudah mengungsi di belakang Terminal Wates. Tangis haru terjadi saat saya melihat keluarga dalam keadaan sehat semua. Siangnya bersama bapak, kami mencoba melihat rumah dan hewan peliharaan. Desa kami seperti desa mati. pohon salak semua tunduk, abu vulkanik sangatlah tebal di daun, di atap dimanapun abu vulkanik. Hanya ada beberapa warga yang standby di kampung untuk menjaga dan memberi pakan seadanya pada hewan-hewan warga. Pakan sapi harus dicuci dahulu sebelum diberikan pada ternak karena saking tebelnya abu vulkanik yang menempel pada pakan. Salak yang ada di pinggir desa kebetulan siap panen. Kami bawa salak tersebut ke wates dan dijual disana. Beberapa hari kami jalani seperti itu. Siang ke kampung di pakem, malem tidur di wates. Setelah keadaan mulai kondusif kami sekeluarga memberanikan diri untuk pulang. Desa kami pun mulai ramai kembali walaupun belum sepenuhnya kembali ke rumah masing-masing. Sepertinya sudah cukup dan saya harus kembali ke bekasi.
|
AW crew |
|
anu |
Pada tempat magang walau cuma bisa ganti elco saja tapi lumayan lah bisa nambah pengalaman dan saudara.. hehehe. kadang juga mengantar barang ke PT customer. Setiap setaun sekali tempat magang memberikan fasilitas tour bagi para karyawan dan keluarga untuk merefresh otak yang setiap hari dipaksa untuk berpikir keras sampai kebawa mimpi.
Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa sudah setahun saya merantau dan magang di CV Angka Wijaya. Akir bulan mei saya pamit dari angka wijaya untuk melanjutkan cita-cita lewat jalan lain.Terimakasih mas veri, pak ejo, mas nur, dan teman-teman lain, begitu banyak pelajaran yang saya dapat dari AW dan kalian semua.
Kini AW sudah menjadi PT besar di bidang jasa service alat pabrik. Perkembanganya begitu pesat. Semoga AW semakin tumbuh dan bermanfaat bagi masyarakat.
~TERIMAKASIH AW~