Pages

Sunday, January 29, 2017

Program 3

Jogjakarta memiliki jaringan jalan yang bagus, yaa seridaknya jika dibanding dengan dengan kota-kota yang pernah aku singgahi.  Bagus dari sisi mana sih?  Dari kacamata ku terlepas macet yang makin menjadi momok tapi jalan di jogja itu seperti jaring laba-laba, dimana sikitar malioboro sebagai pusatnya dan ada jalan-jalan yang tidak terlalu berkelok-kelok yang menghubungkan daerah pusat ke tepi jaring,  jalan apa saja itu?  Sisi utara ada jakal,  jamal,  jalan tentara pelajar,  Sisi timur ada jalan solo dan jalan wonosari.  Sisi selatan ada jalan bantul,  jalan parang tritis. Sisi barat ada jalan wates dan jalan godean. Selain jalan utama yang terhubung sedemikian rupa, jalan-jalan di perkampungan pun tertata begitu rapi.  Kalo dibanding bekasi mah kalah jauh bekasi.  Di jawa tengah pun tak sebagus jogja jalannya,  baik jalan propinsi maupun jalan kampungnya.  Bandingkan sendiri kalo tidak percaya. 

Berbicara jalan yang ada di kampungku, tak ada salahnya jalan yang sudah bagus dipercantik dengan pagerisasi dan tamanisasi. 

Ada ide untuk membuat selokan di jalan utama desa agar kalau hujan air tidak memenuhi jalan yang seringkali menyerupai sungai tapi memiliki jalur berupa selokan yang ada di salah satu sisinya. 

Selain membuat jalur horisontal ada ide membuat jalur vertikal,  caranya gimana?
Yaitu dengan membuat sumur-sumur resapan dan memperbanyak biopori. Fungsinya agar air hujan tidak hanya lewat di permukaan saja tapi bisa meresap dan disimpan di bumi kampungku. 

Mmmm itu beberapa uneg-uneg #1 di bidang lingkungan. 

Wednesday, January 18, 2017

Program 2

Adek baru nyibuk ngurusin konsumsi pengajian,  mmm mending aku ngeluarin uneg-uneg lagi. 

Hari ini program ke-2
Masih berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan warga.

Pertanian dan perikanan bisa jalan sendiri-sendiri bisa dikombinasi
Untuk berjalan sendiri pertanian mungkin sudah berjalan sebagaimana mestinya, ilmu sudah mumpuni, sedangkan di bidang perikanan ini yang perlu di budidayakan,  berharap dalam waktu dekat terwujud air bersih di dusunku,  dan nantinya akan ada kolam di pekarangan rumah.  Akan ku coba mengembangkan pengembangan ikan gurameh dan nila di sekeliling rumah.   Setidaknya warga bisa makan ikan hasil kolam sendiri syukur-syukur bisa menjadi penghasilan tambahan lebih-lebih lagi jadi penghasilan utama.  Perlu belajar, pengalaman keuletan dan pembentukan kelompok perikanan.

Kelompok perikanan dari dahulu cuma wacana. Selain kurangnya ilmu dari warga juga karena tidak ada dukungan dari petinggi dusun. Mmmm entah

Dalam perikanan ini saya kira kalangan muda lebih tertarik daripada bidang pertanian,

Jadi sasaran utama dari perikanan adalah kaum muda.

=================================
Oke next untuk kombinasi
Kombinasi perikanan dan pertanian artinya mengembangkan perikanan di sawah,  mmmm lebih beresiko, 
-Ada dari faktor keamanan (pencurian)
-Ada faktor hama (bisa ular bisa regul)
Perlu strategi yang sampai sekarang belum menemukan referensi nya. 

Eh perikanan ini tidak sak klek ikan looo,  bisa udang bisa lobster. 

Mmmmm tulisanku empuk.  Hihiihi
Namanya juga uneg-uneg

Tetep optimis
Dari dusun untuk indonesia

Hehehehe.. 

Tuesday, January 17, 2017

Program 1

Entah besok jadinya seperti apa, tapi aku hanya ingin menuangkan uneg-uneg ku di blog ini. 

Terkait dengan apa yang ingin kulakukan jika aku menjadi kepala dusun, seandainya tidak jadipun aku ingin berperan dalam mewujudkan program-program ku,  entah sebagai ketua kelompok tani atau apapun itu.

Program pertama adalah memajukan usaha peternakan warga baratan.

Latar belakang mengambil tema ini ada banyak sekali. 

Pertama memang di dusunku sangat melimpah pakan ternaknya,  bahkan sering petani dari daerah utara "podo nglurug ngarit". Apalagi kalo musim panen padi,  sampai-sampai orang yang nglurug tadi bantu menuai padi agar mereka cepat mendapat damen.  Ibarat kata "damen elek-elek wae diangkut". Betapa sulitnya mereka mencari pakan.  Sesekali aku iseng tanya ke mereka 
"ngingah sapi pinten pak? "

"Namung wolu mas". 

Terkaget kaget.

Mereka yang daerah susah pakan saja sampai bisa piara 8 ekor dan jadi mata pencajarian utama,  tapi kok tempat ku yang pakan melimpah saja pada ga mau piara ternak. 

Yang kedua
Waktu pulang akir tahun 2016, aku ikut tetangga bajak. Beliau yang jalanin traktor e bapak.  Ada tetangga juga yang jagongan bareng.  Dalam sela-sela obrolan ada bahasan yang tentang ternak. 
Bapak itu berkata
"sakjane aku ki yo pengen ngingu sapi,  ning raono gon e, biyen kae pas arep gae kandang kelompok kae sempet rodo seneng.. Eeee tekan sakiki raono wujud e"

Selain cerita itu di waktu yang berbeda ada juga cerita.

"wik gawe o kandang sek gede neng kulon deso,  suk aku tak nitip,  neng omah raono gon e je"

Ketiga
Generasi 80an kesini memandang rendah bisnis peternakan,  ini ditandai dengan semakin berkurangnya peternak di dusunku.  Mereka memilih bekerja di restoran sebagai pramusaji yang gajinya max umr 1.3 jt. (restoran mana yang gaji segitu)  hihihi

Cukup 3 latar belakang

Oke dalam bidang peternakan program ku adalah

Menukar guling sebagian plungguh yang letaknya jauh dari desa dan menukar dengan pekarangan di samping dusun.
Setelah berhasil akan ku bangun kandang kelompok bersama warga.

Dengan terciptanya kandang kelompok maka akan:
1. lebih mudah berbagi ilmu, baik ilmu pakan,  kebersihan kandang,  ilmu memilih sapi unggulan,  share harga dll
2. Lebih semangat mengembangkan ternaknya (ada persaingan sehat)
3. Ada wadah baru pertemuan dan komunilasi warga
4. memungkinkan dibuatnya biogas dan biosluri yang wooow manfaatnya.

Walau peternakan saat ini hanya sebagai sampingan,  tak menutup kemungkinan peternakan jadi mata pencaharian utama
Karena secara itungan matematis bapak telah membuktikanya.

Bagaimana dengan modal
1. Bisa mengajukan bantuan yang berwujud hewan ternak (kambing) ke pemerintah kabupaten
2. Bisa pinjaman "koperasi"
3. Bisa gaduh dulu

Yang paling penting adalah pembinaan pelatihan, trobosan-terobosan baru yang membuat meraka semakin semangat dalam beternak, bisa lewat liat video bisa study banding ke peternak yang sudah sukses. 

Dengan berkembangnya usaha ternak otomatis kesejahteraan warga meningkat.

Baratan bangkit


Friday, January 13, 2017

Pecah dan Pencerah

Dusun ku pecah
Pecah yang tua
Ada kubu utara
Ada kelompok selatan
Pecah juga yang muda
Ada kubu senior
Ada kelompok muda
Pemimpinya tidak ada trobosan baru
Bisa dibilang pasif
Mati segan hidup tak mampu
Ada tapi seperti tak ada. 
Seakan berjalan sendiri-sendiri
Tidak ada arah dan jalan yang diikuti

Pemilihan itu masih 2025
Sebenarnya usia yang pas untuk ku
Bisa ga ya aku membawa perubahan
Bisa ga ya aku menjadi pencerah
Bisa ga ya aku meningkatkan kesejahteraan dengan caraku

Masih ada waktu untuk memantaskan dan mematangkan

Klitih

Sudah beberapa tahun terahir jogja kirisaukan dengan kasus klithih yang dilakukan oleh oknum yang belum jelas,  Sebenarnya klithih apa sih?  Orang pada bertanya-tanya,  klithih itu awalnya dari nglitih yg artinya pergi secara diam-diam.  Sama halnya klithih, klitih adalah tindakan kriminal yang tiba-tiba membacok korban lalu kabur tanpa motif yang jelas.

Terkait dengan klitih bisa di bilang di grup ICJ (info cegatan jogja)  setiap hari ada aja yang di klitih.  Hal ini sangat mengganggu sekali brand yang disandang YOGYAKARTA yang adem ayem tentrem berhati nyaman.

Klitih biasa dilakukan di jalan sepi dan malam hari sekitar jam 9~3 dini hari.  Saking pedulinya warga jogja,  banyak relawan yang bersedia mengawal saat mau pulang atau pergi di malam hari. Tentu kumpulan relawan yang tersebar di beberapa titik di jogja ini sangat membantu.

Klithih motiv nya apa?  Berbeda dengan jambret atau dendam, klitih itu orang yang mencari jati diri di kelompoknya,  seakan akan bangga jika sudah melakukan itu. Itu kata anak anak di sekitar rumah

Sek ga ngajeni itu kalo pelaku klithih ketangkap dan di hajar masa trus nangis.

Semoga pelaku klithih dapat diberantas dan jogja bisa kembali adem ayem tentrem

JOGJA DARURAT KLITIH

 

Blogger news

Blogroll

contact

telp : 085714218812 wa : 089623965810