Berharap Bahagia Maksimal

Tahun 2016 tinggal menyisakan bulan desember saja. yang artinya tinggal 31 hari menuju 2017. Mencoba menerawang apa yang terjadi di tahun 2017, rasa-rasanya akan menjadi tahun yang penuh warna dan rasa, ada rasa bahagia, ada rasa khawatir penuh was-was.

Rasa bahagianya jika aku bisa melepas masa lajangku dan menikah dengan nana dan beliau bisa menemaniku di bekasi menjadi pendamping hidup.
Mengajak nana ke rumah yang masih ngontrak dengan isi dan kondisi kontrakan yang seadanya.

Selain rasa bahagia ada sekelumit rasa khawatir bin was-was menyambut 2017 besok,


yaaaaa..
Dimulai dari abis magrib waktu aku makan di kantin perusahaan ada sms masuk dari bapak sanadi yang tidak lain adalah pemilik rumah yang beberapa waktu lalu menawarkan rumahnya ke aku. Isi dari SMS itu adalah

"kang sis, harga rumah saya deal kan saja, barangkali rumah sudah menjadi rezeki ente, saya iklas dan setuju di harga 370 jt, tapi saya minta DP 170 biaya balik nama di tanggung pembeli, karena memang umumnya seperti itu, dan ente nyicil 50 jt per tahun OK, biaya sewa rumah 8jt per tahun flat bla bla bla"

Otak mulai berpikir kondisi keuangan kedepan, SMS pun urung ku jawab, perlu berfikir sejenak untuk meng iya kanya. setelah sampai rumah, langsung ku telepon ibu, minta saran ini itu, dan setelah itu ku deal kan prosesi tawar menawar rumah.

komputer langsung dibuka dan buka excel.
judulnya rincian pembelian rumah dan rincian bea nikah

Setelah di kalkulasi ini itu, sepertinya tahun 2017 menjadi situasi ekonomi paling berat "diatas kertas"
ada butuh bea nikah, bea skripsi, bea kuiah, bea sidang, bea wisuda. hmmmmm

berharap semua berjalan sebagai mana yang ada di excel malam ini,
berharap bapak ibu nerima
berharap adek menerima keadaanku
berharap mertua dan keluarga memahami situasiku

Ibu pun saat ku telepon bilang, " rak yo ono dalan"

aku pun semakin mantap dalam melangkah, dan percaya rezeki akan bertambah saat aku nikah nanti.

semoga semua lancar dan apa yang ku khawatirkan tidak terjadi dan bahagiaku maksimal

"senyum"